Makassar, FAJAR -- Rumah UMi pertama kali diluncurkan di Kota Makassar. Diharapkan menjadi wadah usaha mikro naik kelas.
Lewat Rumah UMi, pelaku usaha bisa mendapat akses pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Selain itu, juga dapat promosi produk usaha dan etalase usaha.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel, Syaiful, menginginkan, agar Rumah UMi bisa hadir di seluruh kabupaten dan kota di Sulsel. "Kita mau pelaku usaha memanfaatkan program ini untuk bisa naik kelas," kata Syaiful, Jumat, 28 Mei.
Syaiful menjelaskan, perluasan Rumah UMi ini sudah dikomunikasikan kepada beberapa stakeholder. Termasuk kepada bupati dan walikota masing-masing daerah. "Semua merespon positif. Tinggal memang perlu kita siapkan lahannya," imbuhnya.
Kepala KPPN Makassar I, Saor Salitonga, berharap, peresmian Rumah UMi ini dapat menjadi bagian pengelolaan keuangan negara yang dapat meningkatkan perekonomian nasional, dengan melahirkan para wirausaha baru. "Saat ini baru ada dua pelaku usaha di Rumah UMi KPPN Makassar I. Namun targetnya bisa menampung 25 pelaku usaha mikro," jelasnya.
Kepala Departemen Non Gadai PT. Pegadaian Area Makassar, Fendy Andry Windarto, menjelaskan, Pegadaian memiliki beberapa program untuk debitur UMi. Yakni Gadai dan Mikro.
"Kami punya 4.300 outlet seluruh Indonesia. Selain bantuan modal, kami juga beri pendampingan," katanya.
Pada 2020, penyaluran UMi di Pegadaian mencapai Rp. 109 miliar. Sementara tahun ini targetnya naik 51,37 persen atau sebesar 165 miliar. Sementara untuk penyaluran hingga april 2021 sebesar Rp. 2,2 Miliar.
Wakil Pimpinan Cabang PT. PNM Makassar, Suryaddin menjelaskan, penyaluran UMi disalurkan dalam satu kelompok minimal 10 hingga 30 anggota usaha mikro. Tanpa Agunan. (tam/dir)
-----
Artikel ini disalin dari Harian Cetak Fajar, Sabtu, 29 Mei 2021 Halaman 3.
Posting Komentar